Kalau maunya kerja cape 20 jam sebagai buruh dan 20 jam "katanya santai" sebagai boss tapi punya rumah yang sama, uang yang sama buat hura2, itu namanya communism kalo implemented correctly bener-bener sesuai ajaran karl marx. Karena besar gaji gak ada hubungan sama seberapa keringat kerja keras yang dikeluarkan tapi seberapa lebih sulitnya posisi jabatan tersebut buat digantiin. Sounds harsh? Yes, but it just how the world works mau keliling dunia, semua selain korea utara sistemnya begitu, ke rusia yang katanya negara komunis atau cina, semua sistem ekonominya juga udah begitu. Kalo gakmau sistemnya begitu, maunya semua enak-enak, mau boss mau buruh, yah antara ganti ke komunisme yang sejati bener-bener sesuai ajaran karlmarx atau sosialisme dengan pajak yang tinggi (progresif dengan max +/- 50%). in socialism at least yang kayak gak kaya-kaya amet yang miskin gak miskin2 banget, semuanya hidup mendekati average, tapi seengaknya terjamin healthcare, education, masa tua, public infrastructure, tapi yah harus mau bayar pajak gede, kalo gak yah uangnya bikin program2 tersebut dari mana.