HONOR BOUND - [Sandra Brown]

Prev:

”Branya.”

Sambil berusaha menahan air matanya, Aislinn menurunkan tali bra, melepaskannya dari lengannya, dan memegangi bagian depannya sebelum melepaskan kaitan di bagian depan. Greywolf mengulurkan tangannya. Aislinn terlompat reflek.

”Berikan padaku,” kata lelaki itu dengan suara serak.

Tangan Aislinn gemetar saat menyerahkan bra sutra berenda itu padanya. Pakaian dalam itu jadi tampak semakin feminin di tangan Greywolf yang sangat maskulin. Lelaki itu merasa bahan halus bra yang masih terasa hangat tersebut. Suatu perasaan aneh merambati Aislinn saat memandangi jemari lelaki itu menggosok-gosok bahan pakaian dalam di tangannya.

”Dari sutra,” guman Greywolf dengan suara pelan. Diangkatnya bra itu ke wajahnya dan didekatkannya ke hidungnya. Lalu ia mengerang sambil memejamkan mata dan mengernyit sejenak. ”Aromanya… aroma perempuan yang enak.”

Aislinn baru menyadari bahwa lelaki itu sedang bicara pada diri sendiri, bukan padanya, juga bukan tentang dirinya. Rupanya bagi orang itu perempuan mana pun sama saja. Aislinn tidak tahu apakah ia jadi lebih ketakutan atau justru lebih tenang mendengarnya. Saat­-saat menegangkan itu berakhir ketika Greywolf melemparkan bra tersebut dengan gerakan marah. ”Ayo, sisanya.”

"Tidak, kau mesti membunuhku dulu.”

Lama lelaki itu memandanginya. Aislinn tidak tahan menantang matanya yang menjelajahi sekujur tubuhnya, jadi ia memejamkan mata.

”Kau cantik sekali.” Aislinn tegang, mengira lelaki itu menyentuhnya. Tapi Greywolf justru berbalik membelakanginya, kelihatannya kebingungan, entah karena sikap keras kepala Aislinn atau karena mendadak merasa tidak sampai hati.

Next:

/r/Sastrakita Thread