Ironi Pajak Era Jokowi: Si Miskin Tercekik, Si Kaya Diservis

Hanya 1 dari 1000 orang di indonesia yg gemar membaca, sehingga hanya 0.001% yg bisa berpikir kritis. Just like most people in this thread mewakili 999 org tersebut.

Buat yg mengikuti, tentu tau berita ini:

https://m.bisnis.com/amp/read/20210316/9/1368285/orang-kaya-masih-tahan-belanja-pemulihan-konsumsi-belum-stabil

Intinya adalah, org kaya malas berbelanja dan masih memilih menabung, sehingga pemulihan konsumsi melambat. Dibuatlah stimulus pajak kendaraan baru 0% dsb supaya mereka berbelanja dan memutar perekonomian.

Yg miskin gimana? Banyak, dan sadly ga ada literasi keuangan a.k.a bego. Dibikinlah supaya hidup mereka merana dan mengerem pemborosan tidak penting mereka.

In short, yg kaya dikasih insentif belanja yg kismin direm dngn kenaikan pajak. Semuanya supaya lebih baik utk menggerakkan perekonomian, it is the rich one's turns right now to drive consumption. Aneh mmg, tapi perlu kebijakan tidak biasa di kondisi tidak biasa.

Nah biasanya yg 999 bakal sok pintar dngn pemahaman selebar daun kelor mereka: "emang ngaruh?" Well, we'll see. Tapi itu tujuannya. Makanya jgn mudah tersulut sama headline berita belum jelas.

"Tapi sampe sembako dan pendidikan dipajaki! Tidak ada keberpihakan ke rakyat miskin reee....!!!" Betul, ini cukup aneh kalo sembako dan pendidikan, jadi seharusnya bakal dikulik lagi ni peraturan. Tapi jika mmg mau ekstrim, ya dua sektor ini dibikin susah biar yg miskin mikir dua kali mau spending di hal lain karena sembako dan pendidikan sdh sngt memberatkan. Santai lah, belum final juga. Tahan opini sok pintarnya sampai jelas dulu, ga susah kok.

Sementara itu, bisa diperlebar otak daun kelornya dngn bnyk membaca dan 2nd level thinking, analisa dari berbagai sisi ga cuma baca seiprit lngs ambil kesimpulan.

/r/indonesia Thread Link - cnnindonesia.com